Tersembunyi: Jeleknya Minuman Manis Bagi Pertumbuhan dan Penyebab Pengeroposan
Minuman manis memang terasa menyegarkan. Karena memang manis dan karena manis itu menyenangkan. Namun di balik kenikmatannya, terdapat bahaya tersembunyi yang mengintai, terutama bagi anak-anak dan lansia. Konsumsi minuman manis berlebihan dapat menghambat pertumbuhan badan, dan menyebabkan pengeroposan tulang.
Kata orang, minuman manis bisa membuat tubuh kita makin
pendek, lho. Banyak pendapat mengatakan bahwa, minum minuman manis yang
berkepanjangan, seperti: minuman bersoda dan produk lain sejenis, meningkatkan potensi
kontribusi pada pengeroposan tulang.
Jadi tambah menarik ini!
Bagaimana tidak, pengetahuan yang kosong dari anak-anak dan kita
sebagai orang dewasa yang berprinsip “sudahlah, gak apa-apa kok”, mengakibatkan
konsumsi minuman manis berlebihan.
Dan kata orang lagi, Hubungan ini bersifat asosiatif, yaaa.,
bukan kausal. Artinya, minum minuman manis “mungkin tidak secara langsung
menyebabkan osteoporosis”, tetapi ada faktor lain yang berkontribusi.
Minum Minuman Manis Bisa Membuat Tubuh Pendek?
Menurut kamu konsumsi minuman manis dan tinggi badan
apakah mitos atau fakta?
Hingga pencarian fakta tim STPWM pagi ini, memang belum
ada bukti ilmiah yang secara langsung menunjukkan hubungan kausal antara
konsumsi minuman manis dan tinggi badan. Pertumbuhan tubuh dipengaruhi oleh
berbagai faktor kompleks yang saling terkait. Itu termasuk genetik, nutrisi,
hormon, dan aktivitas fisik.
Meskipun demikian, beberapa penelitian menunjukkan adanya
hubungan asosiasi antara konsumsi minuman manis berlebihan dan risiko perawakan
pendek pada anak-anak dan remaja. Berikut beberapa kemungkinan penjelasannya:
1. Kelebihan Kalori
Sadarkan diri bahwa memang benar minuman manis, seperti:
soda, jus kemasan, dan minuman energi, umumnya tinggi kalori dan rendah nutrisi
penting. “Konsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan asupan kalori kosong”,
yang berakibat pada obesitas dan kelebihan berat badan. Kondisi ini dapat
mengganggu hormon pertumbuhan dan perkembangan tulang, lagi-lagi berpotensi
menghambat pertumbuhan tinggi badan.
2. Kekurangan Nutrisi
Kadang kal kita orang tua lupa atau tidak mau tahu,
mengonsumsi minuman manis seringkali “Di anggap menggantikan makanan bergizi”,
seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan protein. Padahal, makanan ini kaya akan
vitamin, mineral, dan zat penting lainnya yang esensial untuk pertumbuhan
optimal. Kekurangan nutrisi ini dapat menghambat perkembangan fisik, termasuk
tinggi badan.
3. Faktor Genetik
Perlu diingat bahwa faktor genetik memainkan peran utama
dalam menentukan tinggi badan. Jika orang tua memiliki postur tubuh pendek,
kemungkinan besar anak-anaknya juga akan memiliki perawakan yang lebih pendek,
terlepas dari konsumsi minuman manis.
4. Resistensi Insulin
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan resistensi
insulin, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk
mengatur kadar gula darah. Hal ini dapat mengganggu metabolisme dan
penyerapan nutrisi, berpotensi menghambat pertumbuhan.
5. Peradangan Kronis
Konsumsi gula berlebihan dikaitkan dengan peningkatan
peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan ini dapat memengaruhi hormon
pertumbuhan dan mengganggu proses pertumbuhan normal.
Mengapa Ini Diperbincangkan Banyak Orang
Mengapa Ini Di perbincangkan Banyak Orang?
Penting untuk dicatat bahwa penelitian formal semacam ini
sungguh banyak mendapat tekanan, dengan mengatakan “Penelitian masih
berlangsung”. Ada banyak kepentingan disini. Ada banyak entitas bisnis yang
tentunya akan sangat dirugikan akan hasil yang didapat nantinya jika, “Semua
terbukti benar”.
Penting bagi kita untuk selalu waspada dan memberikan
pendidikan yang berakar pada anak dan remaja, untuk lebih peduli akan arti
kesehatan sebenarnya. Dan kita juga kudu mencari tahu lebih dalam mengapa hal
semcam ini dibiarkan oleh semua orang.
Sebagai gantinya, fokuslah pada pola makan seimbang yang
kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, protein, dan karbohidrat kompleks.
Pastikan untuk mencukupkan minum air putih, dan lakukan aktivitas fisik secara
teratur untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal, termasuk mencapai
tinggi badan yang maksimal.
Batasan Konsumsi Minuman Manis
Tentu jika sesuatu sudah berlebihan pastinya tidak akan
baik. Ganti itu dengan air putih. Air putih adalah pilihan terbaik untuk
melepas dahaga dan menjaga kesehatan tubuh. Biasakan minum jus buah alami. Jus
buah alami tanpa tambahan gula dapat menjadi alternatif yang lebih sehat
daripada minuman manis.
Pilih minuman rendah gula. Perhatikan label informasi gizi
pada minuman dan pilih yang memiliki kadar gula rendah. “Batasi konsumsi
minuman manis”. Tetapkan batas konsumsi minuman manis per hari dan hindari
meminumnya sebelum tidur. Dan pastinya jaga kebersihan gigi di pagi dan malam
hari. Sikat gigi dua kali sehari dan gunakan benang gigi secara rutin untuk
membersihkan gigi dan mencegah kerusakan gigi.
Pemahaman Tersembunyi
Ini tidak lebih untuk menarik pemahaman yang sama dari
kita semua, tentang “sehat itu penting”. Bukan dokter atau orang lain yang
menjaga kesehatan kita. Kitalah yang menjaga diri kita dan memelihara agar
“jiwa raga yang dititipkan ini tetap sehat”, terutama menjalankan pola-pola
hidup yang sesuai.
Meskipun belum ada bukti definitif, konsumsi minuman manis
berlebihan berpotensi menghambat pertumbuhan tinggi badan, terutama pada
anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: kelebihan
kalori, kekurangan nutrisi, resistensi insulin, peradangan kronis, dan faktor
genetik.
Alih-alih fokus pada hubungan minuman manis dan tinggi
badan, lebih baik menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan
bergizi dan seimbang, berolahraga secara teratur, dan minum air putih yang
cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal. Hanya itu yang bisa
kami berikan.
--- Save The People ---
Komentar
Posting Komentar